Powered By Blogger

Tuesday, July 19, 2011

Ini ceritaku... punyamu apa?

Weekend??? Buat hampir semua orang itu bakal jadi hari – hari yang paling di tunggu dalam seminggu. Tapi buat aku, jadi beda critanya...
Weekend berarti aku harus lebih memeras otak...
Weekend brarti aku bisa jadi g ktemu temen yang sedang merayakan akhir pekannya di kota ini...
Weekend berarti aku harus berdandan sedikit lebih formal...
Weekend adalah hari perjuanganku dalam seminggu...
Ya.. Weekendku adalah hari KULIAHku
Tapi... tapi... tapi...
Weekend ini 16-7-2011 aku liburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....
Lalu.. lalu... Bahagianya aku....
Buru – buru aku kabarkan berita bahagia ini pada Mas Bagus , “sayang, aku libur sabtu minggu depan, jalan – jalan yuk mas...”
“Yuk, mau kemana?”
“Manut”
Saking girangnya aku mengabarkan berita ini ke sahabatku juga *bener – bener g penting.
Beberapa saat kemudian sahabatku Aya mengirimiku sebuah pesan singkat yang intinya himbauan memanfaatkan weekendku itu buat plesiran ke pantai di daerah Pacitan. G pake pikir panjang, lalu aku membalasnya “yaksippp pops”.
Sumpah aku girang, riang gembira menyambut liburan itu.. menyambut plesiran ke pantai...
Hmmm masih hari senin saja.. terasa lama kali sabtu depan pikirku saat itu.
Selasa.. Rabu.. eeee busyeeeeeeeeeeeeeeeeet masih lama aja hari sabtu itu datang. Segala cara sudah kulakukan untuk membunuh lamanya menanti hari sabtu. Mulai dari ngerjain 2 walking paper, jalan – jalan. Akhirnya kamis pun datang.
Kamis ohh kamis... aku sudah sangat girang. Makin tidak sabar saja aku.
Kamis cepatlah berakhir lalu bergantilah menjadi jumat... aku menghabiskan hari kamis bersama Mas Bagus, dan diakhiri nonton Catatan si Boy dan makan nasi goreng. Malam itu aku sudah berangan – angan buat tidur cepet, trus bangun pagi sudah berganti menjadi hari jumat... OMG, aku g pernah segirang ini Pops.
Jumat yang ku nanti- nanti datang juga... tapi apa yang terjadi padaku di jumat pagi tak seindah harapanku...
Tubuhku berhasil meriang g karu-karuan tanpa aba-aba terlebih dahulu... mendadak kehilangan selara makan secara agregat. Berbagai obat – obatan aku minum, dan meyakini bahwa sabtu aku sudah sembuh. Ahhh tapi sembuh g sembuh aku tetep mau ikutan ke pantai. Aku sudah janji mau plesiran sama priaku itu...
Mas Bagus mengirimiku pesan “dek, mau maem apa? Pengen dibeliin apa? Bakso, sop, bakmi jowo?” // “maem di luar aja mas, sekalian mau beli obat sama vitamin”. Tak lama kemudian mas Bagus bersama kakak gelembung, dan mas Prast sampai di Prawirotaman. Kami pergi ber-empat, makan malam dengan menu rawon.
OMG!!!!!!!!!! Badanku makin g karuan rasanya... tapi aku tetap berharap hari sabtu bisa ikutan plesiran. Sehat atau agak kurang sehat, aku harus ikut. Aku g mau ngecewain mas Bagus lagi karena g jadi ikut pergi ke pantai... Bismillah aku pasti sembuh.
Pulang makan, minum obat, trus tidur... jam 11.00pm, kejadian diluar prediksi terjadi lagi... aku terserang diare hebat... Damn ass!!!!!!!!!!!!
Aku benar – benar hampir menyerah dengan harapanku untuk bisa plesiran. Dan aku tidak bisa balik tidur sampai akhirnya aya menelponku jam 4.00am “Cin, bukain pintu, aku udah di depan rumah nih”.
Aku menyambutnya dengan senang, batinku, aseeeeeeeeeeeeek jadi juga dia ke jogja dan kita pergi piknikkkkkkkkkkkkk... tapi.. tapi.. tapi.. diare dan meriang ini, benar – benar bikin keki orang!!!!
Ah sudahlah aku tidak peduli dengan penyakit – penyakit itu. Aku mau pergi sama Mas Bagus dan sahabatku itu. Aku nekat juga akhirnya...
Mau tau isi tasku??? Segala macam obat dan vitamin.. udah kaya tukang obat keliling saja aku. Huffff biar saja, yang penting aku bisa menebus rasa bersalahku sama mas Bagus, dan bisa nuker plesiran ke pantai bareng.
Di perjalanan, aku g banyak bicara... berusah tidur dan mengalihkan rasa sakit diare dan kram perut karena aku memang sedang halangan dan di hari pertama *booooooooooooow, komplit kan... ckckckck.. hebat!!!!!!
Jalan menuju TKP sesuai dengan harapan.. sebenarnya aku suka dengan jalanan seperti itu, tapi hari itu aku harus benar –benar berkompromi dengan badanku... kulanjutkan saja usahaku buat tidur dipelukannya, hmmm bikin ayem ati... SUKAAAAAAAAAAAAAAA, xixixixixi.
Selamat datang di pantai Klayar, Pacitan... OMG pantainya bagusssssssssssssssss banget Pops...
Tapi aku benar – benar harus berkompromi dengan kondisi badan. Damn!!!!
Argggggggggggggggggh gerah banget, aku Cuma pengen nuker piknikku yang gagal ke mas bagus saja, harus pake sakit begini.
Buat liat pemandangan yang lebih yahuuut, mereka memutuskan buat naik ke bukit...
OMG.. OMG.. OMG.. TIDAAAAAAAAAAK. Timbul pertanyaan di otakku “kuat g yah badanku? Tinggi gitu bukitnya”.. Emang gw pikirin!!!! Hajar bleeeeeeeeeeeeh.. dengan penuh harapan dan doa, akhirnya aku berhasil naik di bukit itu...
Apik banget pemandangannya... tapi aku sedang tidak bisa mengungkapkannya dengan kata – kata, karena kram perut dan diare ini sudah menguras hampir semua tenagaku, bahkan untuk berbicara aku sudah enggan... *maaf yah sayang... lain kali tak tuker lagi 
Belum puas di pantai Klayar, kita sudah berpindah tempat.. emmm pantau Srawu kalau g salah namanya..
Wahhh benar – benar habis tenagaku disana Pops... walhasil, saya tidur di mobil saja di temani mas Bagus.. Hmmm aku tau, Mas bagus pengen banget beredar di pantai itu, tapi dia beralasan ngantuk dan kedinginan, banyak angin.. hmmm *makasih nggeh sayang.
Bangun tidur aku tanya ke mas bagus “Mas, pengen naik ke sana yah?? Naik aja kalo mau kesana, gpp, aku tunggu disini”. // “engga kok”. Aku tau kalo dia pengen... pergi.
“mas, kita naik ke sana yuk, nyusul kaka gelembung sama aya duduk di sana” aku meminta mas Bagus. “g usah, jalannya nanjak bgt” sahutnya.
Embohlah.. aku makin g perduli sama sakitku.. aku nekat naik. Pikirku, semoga aku bisa naik sampai atas... ayo pops, u can!!!!
Dan aku Cuma sampai tengah saja.. yang mau di susulin sepertinya g mau di ganggu acaranya, jadi mereka turun, dan menemuiku, xixixixxixi...
Hmmm sudah sore saja... time to go home Pops.
Aku tau, kemaren mungkin tidak bisa menggantikan piknikku yang gagal bersama mas Bagus, tapi paling tidak aku menemaninya seharian...
Perjalanan yang lama tapi penuh tawa, sambil mringis – mringis nahan sakit kram perut.

oiya nih ada sedikit dokumentasi amatir.. silahakan di cekidot

Sunday, July 17, 2011

Hot and Plain Tea: Ini cerita liburanku... Punyamu apa?

Hot and Plain Tea: Ini cerita liburanku... Punyamu apa?: "Weekend??? Buat hampir semua orang itu bakal jadi hari – hari yang paling di tunggu dalam seminggu. Tapi buat aku, jadi beda critanya... Wee..."

Tuesday, July 5, 2011

Hanya Ungkapan Saja

Seorang yang menjadi pelarian hanya akan menjadi tempat tujuan seseorang untuk berhenti sejenak dari rasa letih setelah berusaha keras melupakan masa lalunya, atau bahkan gagal melupakan masa lalunya, lalu orang itu akan berlari lagi sampai dia mendapatkan apa yang dia cari... Melupakan masa lalu.
Pelarian hanyalah pelarian. Dilarang keras untuk cemburu, apalagi berharap tentang masa depan bersamanya. Haram!
Pelarian tidak ada bedanya dengan pelacur jalanan yang hanya didatangi ketika dibutuhkan saja. Tidak ada bedanya juga dengan hiburan belaka. Mungkin tidak ada orang yang mau untuk dijadikan pelarian bagi orang lain. Yang ada hanyalah kesalahan rasa tulus saja. Ketika seseorang hanya ingin berlari sebentar kearahnya lalu diterimanya dengan rasa tulus, dan dimintanya seseorang itu untuk tinggal. Sang pelari akan menerima ketulusan dengan lapang dada, dan sang pelarian sampai kapanpun tidak akan pernah sanggup untuk membiarkan sang pelari untuk pergi dan berlari, walaupun sang pelarian sangat sadar dirinya hanya seorang pelarian dan tidak berhak atas apapun.
Tidak akan ada keadaan saling menghargai, tidak ada saling menyayangi, tidak ada saling menguatkan. Yang ada hanya selalu menghargai tanpa dihargai, menyayangi tulus tanpa mendapatkan ketulusan, dan hanya menguatkan saja.
Ada harga yang harus dibayar oleh sang pelarian untuk tetap bersama sang pelari yang cintanya hanyalah pura-pura saja. Hanya dengan memberikan hatinya yang tulus saja sang pelarian sudah terjebak, dan merasa tidak mungkin untuk terlepas dari jiwa sang pelari.

Thursday, June 2, 2011

"Tolonggggggggggg... Aku diserang"



Kemarin liat labi-labi (baca: kura-kura) di rumah seorang teman... MasyaAllah gedeee nya. Liat labi-labi itu aku jadi inget punya piaraan labi-labi juga dulu beberapa tahun lalu. Namanya devon, ukurannya sih g segede punya temenku itu. Udah serem aja tuh kalo gedenya udah segitu, kaya siluman labi-labi... nggilani tenan!!!
Gara- gara liat labi-labi di rumah temenku itu, aku jadi inget sedikit cerita g penting yang terjadi antara aku dengan Devon... *krik krik
Jadi gini critanya....
Si Devon seolah-olah selalu ngajak aku bermain bersama (mungkin kita udah sama-sama punya ikatan batin yang kuat, xixixixixixi)...

Siang itu aku pulang kuliah, seperti biasa, kita main bareng (main kartu, main layangan). Aku angkat Devon dari aquariumnya itu... dan kita main hide and seek. Devon yang hide, dan aku yang seek (bahasa jawanya: delikan). Aku suka bgt biarin dia klayapan ke penjuru kamarku, kalo dia udah g kliatan lagi, aku pasti dengan paniknya cari kemana Devon bersembunyi. Kadang-kadang aku nemu Devon d bawah meja belajar atau di kolong tempat tidur lagi mojok sama cicak. Aku penasaran abis sama Devon, kenapa dia PDKT sama cicak yah, entahlah, mungkin Devon sudah kehilangan jati dirinya sebagai labi-labi. Aku hanya bisa pasrah sama keadaan Devon yang mengalami disorientasi terhadap klannya sendiri. Lemas dengkulku ini mengetahui Devon terganggu mentalnya.
Setelah asik main hide and seek, aku ambil Devon kembali. Biasanya sebelum aku balikin dia ke aquarium lagi, aku suka mainin kepalanya. Dia seneng banget nyembunyiin kenyataan pahit dalam hidupnya jadi piaraanku dengan menyembunyikan kepalanya yang sedikit lonjong dan berwarna ijo menor itu. Biasanya dia g mau nongolin kepalanya kalo kita mau berpisah. Ritual yang sering kita lakukan adalah kita saling berpelukan dan memberi ciuman terhangat...

Tapi siang itu beda... kehangatan dan kemesraan kita berubah jadi disaster. Bencana besar. Devon berubah menjadi brutal....

Aku teriak-teriak panik, berusaha menemukan bantuan secepatnya...
Bantuanpun datang... teng terenggggg

tolongin aku bangggggggggggggggggg” pintaku

Dengan bingung abangku dan mencoba mencari tau apa yang sedang menimpa adek tercintanya ini... “kamu kenapa dek?” (tentu dengan nada panik yang sangat terdengar jelas dibuat-buat). Abangku yang sok perhatian itupun berubah sedikit lebih serius karena melihatku berlianagan air mata...
Dengan sigap dia menarik kedua tanganku yang menutupi mulutku. Dalam waktu yang sebentar itu abangku bisa menyimpulkan musibah apa yang sedang menimpaku...

teng tereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng....

Abangku yang aku pikir bakalan jadi hero ku siang itu, ternyata salah besar... dia menertawakan bencana yang sedang menderaku... tertawa dia sampai guling-guling (bahasa inggrisnya: Rolling on Floor Laughing).

“kenapa katawa?? Batuin aku!!!!!!!!!!!” dengan sedikit kecewa dan marah akhirnya aku bersuara...
Masih dengan sedikit tertawa menghina, abangku itu memberikanku bantuan, seraya bertanya “bagaimana mungkin labi-labi yang katamu nge-soul sama kamu bisa menggigit bibirmu?”.


Ya... Ya... Yaaaaaa... Devon menggigit bibir atasku

Monday, April 18, 2011

:'(

Aku merebahkan badanku seketika

Ngantuk dan lelah yang aku rasakan sepulang dari kampus. Malas sekali rasanya harus berganti baju, maka kuputuskan untuk tidur dan masih dengan baju yang sama.

Dan aku ternyata tidak benar-benar tertidur...

Huffff... makin letih saja aku!!
Terdengar suara yang sedikit parau karena si pemilik suara itu memang sedang flu, dia memanggilku...

“Rian” dipanggilnya namaku..

“Ya, Pah.. kenapa?” dengan suara yang berat aku menjawabnya

“Masih inget g, tanggal andung meninggal?”

Lalu aku membuka file bertulis Bye Andung... file yang berisi foto ketika andung benar2 pergi...
Satu per satu aku perhatikan foto-foto itu. Tenang sekali wajah andungku itu...

18-8-2010” jawabku singkat

“Makasih ya nak... data yang papa simpan di HP kehapus semua. Papa tulis lagi biar g lupa”

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Rasa ngantukku membuatku malas untuk berbicara.

Kembali lagi aku memandangi foto-foto itu.  Satu persatu saudaraku mencium andung, kecuali aku. Aku di Jogja saat itu karena ada tanggungan presentasi di kampus.

Aku menghubungi biro perjalanan untuk terbang ke lampung keesokan hari setelah aku mendengar papa menelponku dan menangis saraya berucap “Nak, Andung sudah pergi”.

Glerrrrrrrrr .... Jantung ini kecang sekali berdetak. Oh my God...

Aku tetap tidak menemukan tiket pesawat dengan jadwal kedatangan sebelum jam 11am. Aku hanya menangis saat itu. Yah.. aku menangis sejadi-jadinya. Berharap bisa mencium Andung terakhir kali, atau paling tidak aku bisa bertemu raganya yang sudah tak berdaging itu.

Aku hanya memeluk lumba-lumba, saat itu aku dan lumba-lumba masih bersama, dan sesekali fidha sahabatku menghapus air mataku, seraya berusaha menguatkan aku...

Ku liat lagi foto-foto itu... semua ada di sana, kecuali aku.

Oh my God......

Satu-satunya fotoku adalah foto di pusara andung. Aku hanya mampu mencium papan nama andungku itu yang tertancap di pusaranya..
.
Yah aku memang terbang ke Lampung,  3 hari setelah andung di makamkan...

Pah, aku mau minta satu selendang yang sering andung pakai... “ pintaku pada papa. Lalu Papa meminta cicikku (baca: tante) untuk memberikan satu selendang andung untukku.

Foto di album dalam file itu habis... dan tanpa kusadari, mata ini sudah basah.


Andung, kita memang tidak sempat dekat, sedekat Andung dengan cucu-cucu andung yang lain, karena kita memang terpisah jauh... Namun rasa sayang itu selalu ada untuk Andung.

tidak pernah juga aku mendengar Andung menceritakan masa lalunya padaku. Hanya dari papa dan mama aku mendengar segala cerita baik tentang Andung, teradang dari cicikku dan saudara ...  semua berujar tentang kisah baik Andung..."


I LOVE U ANDUNGKU, NUR AINI BAKHSIN

Friday, April 8, 2011

Sakit kemarin pagi

Dan akhirnya kemarin aku terkapar, sakit... g seberapa sakit sih, Cuma sedikit naik temperatur tubuhku,   dan  dibarengi dengan sedikit mencret-mencret juga :D

Seorang teman mengatakan padaku kalo sakit itu tanda Tuhan sayang sama kita... kalo menurutku sih gak gitu juga.

Sakit itu adalah akumulasi dari ke-cuek-kan kita sama kesehatan kita sendiri. Mandi malem, makan g teratur, kebanyakan begadang, dan sebagainya... jadi kalo kita sakit itu murni dari kita g jaga kesehatan.
Kalo kita sakit tuh Tuhan mau kita tau diri... supaya kita mau jaga kondisi, dan yang pasti supaya kita punya Rasa Syukur karena sehat itu LUAR BIASA.

Bayangin aja kalo sakit tuh kita seharian di tempat tidur terus, ehmmm jangkauan paling jauh kayanya Cuma ke WC doang kan. Trus badan rasanya not delicious.. ihhhhhhh apa enaknya coba kalo kaya gitu.
Oiya, gara-gara sakit juga bisa memporak porandakan acara yang sudah tersusun rapi, yang siap kita jalanin, trus mendadak itu semua harus di BATALKAN....
Rugi banget kan kalo kita sakit... makanya, jangan mau sakit

Jiaaaaaaaaaaaaaah kaya aku udah bisa jaga kesehatan aja. G sih, aku juga sering banget melakukan hal-hal yang gak sehat...
Bukan.. aku g pake narkoba, aku juga g minum alkohol...
Aku cuma masih sering klayapan malem-malem tanpa jaket, sengaja ujan-ujanan, mandi malem, tidur pagi, de el el..

Yahhhhh paling engga, dengan sakit, kita jadi bener-bener menghargai sehat...
Semoga kita semua selalu sehat, Amin...

Saturday, March 26, 2011

Sedikit kejutan untuk sahabatku

Aku menyiapkan sebuah pesta kecil untuk Nurul, sahabat baikku dan yah, aku sudah menganggapnya adikku sendiri. Aku hanya ingin memberinya kejutan kecil saja, tentu di bantu oleh suaminya dan teman-temanku yang lain.

11.30PM kami (aku dan teman-temanku) berangkat dari tempat biasa kami berkumpul. Sebuah tempat kecil dan hangat di daerah ireda. Dengan membawa blackforest ukuran kecil saja modalku, dan aku berharap dia menyuainya.... dan tepat jam 12AM aku dan teman-temanku yang lain membangunkannya
Dia bangun dari tidurnya yang menurutnya belum lama dia tertidur
Make a wish time
Tiup lilin
Dan...
Obralan kami pecah setelah dia meniup lilin itu...  

Ya... kami pun terlibat percakapan yang lumayan lama
Jam di tanganku  menunjukkan angka 1.15AM, dua temanku yang lain berpamitan, dan aku tetap tinggal.
Aku dan Nurul masih melanjutkan pembicaraan sampai Galih *suami Nurul* mengatakan dia lapar. Kami bertiga memutuskan untuk pergi mencari warung yang masih buka di daerah Tamsis pada jam 2.00AM.... Hmmmmm aku rasa sulit sekali, tapi baiklah, kita buktikan saja masih ada warung buka pada jam itu...
Mobil berhenti di daerah ireda.. ya, kami makan di tempat itu lagi. Tak apalah... tempat itu lumayan nyaman.
Aku dan sahabatku itu menyanyi bersama, tentu dengan suara yang super pelan. Lagu yang terdengar dari Radio yang mungkin usianya sudah hampir sama dengan usia anak SMP itu adalah lagu-lagu yang sedang menjadi top request jaman kami masih duduk di bangku SMA.... saybia, simple plan, dan teman-temannya...
Pesanan kami pun datang satu persatu... kami melahapnya dengan antusias
Setelah yakin perut ini tidak berbunyi lagi, kami memutuskan untuk pulang...

3.20AM
Kami pulang... mereka mengantarku pulang  
Hmmmm membelah malam di kota ini begitu menyenangannya... aku sangat menyukai aroma malam di kota ini.
Jendela mobil aku turunkan.... berusaha menghirup aromanya dan merasakan dinginnya malam.
Tidak sedingin malam kemarin memang... aku rasa akan turun hujan
Dan, benar saja.. hujan turun
Dan mereka tetap memaksa untuk pulang setelah mengantarku sampai rumah...
.....................

Anyway, semoga Nurul menyuai kejutan kecil itu...
Selamat ulang tahun Nurul Rizqie