Powered By Blogger

Friday, March 25, 2011

Kota ini dan malamnya

Sebenarnya aku ingin sekali menghabiskan malam bersama lumba-lumba, tapi ya sudah...!

........................
Jam 2.30Am aku memutuskan untuk pulang. Dengan sisa-sisa tenaga aku membonceng temanku menelusuri jalan menuju rumahku.
Tidak jauh... mungkin hanya 5 menit dengan motor
Hmmm
Tanpa jaket, aku bisa lebih merasakan dinginnya kota ini setelah seharian basah oleh hujan.
Lama aku tak pulang pagi dan merasakan dinginnya kota ini.

Dulu aku sering melakukan ini bersama teman-teman baikku. Ya.... kami menyebutnya ritual malam minggu.
Hampir setiap malam minggu kami menghabiskan malam bersama hanya dengan duduk di coffe shop dan berbincang... bercanda.. . bercerita tentang hari yang kami lalui atau membuat rencana esok hari.
Tak jarang juga kami mengunjungi tempat karaoke, dan melepaskan kepenatan masing-masing sampai tempat itu tutup.
Tentu aku merasakan dingin yang luar biasa, namun kehangatan yang kami ciptakan mampu menagkis rasa dingin itu...
Di flat salah seorang teman, kami biasa menginap, menunggu matahari muncul, lalu kami pulang.

........................
Dingin malam ini mampu membebaskan pikiranku untuk mengingat semua cerita, bahkan membebaskan anganku.
Cerita antara aku dan teman-teman hebatku membuatku ingin selalu melakukan ritual-ritual lagi bersama mereka... Ya, manghabiskan malam bersama dengan penuh suka cita. Kami memang sudah tidak pernah melakukannya lagi, karena mereka sudah bekerja di kota-kota yang berbeda.
Cerita antara aku dan lumba-lumba.....  hmmmm
Aku rasa aku sempat membayangkan dirinya lagi. Ya, aku masih menyayanginya...
Namun aku tidak ingin membayangkan lebih jauh, karena aku tidak ingin terpuruk lagi. Sudah lebih dari cukup sakit itu. Dia sudah membalaskan dendamnya dengan memberiku 1000 kali lipat rasa sakit itu.
Aku juga tidak ingin mengecewakan Aya, sahabat terbaikku. Mati-matian dia membantuku untuk berdiri lagi. Tuhan benar-benar mengirimkan sahabatku itu untuk menatihku... Mencoba menghadapinya dengan logika.

...............................

Ketika aku harus beranjak dari kota ini nanti, bisakah aku mendapatkan dingin malam seperti di kota ini? Kota dengan jutaan cerita...
Entahlah.....
Terkadang aku tidak sanggup membayangkan untuk pergi dari kota ini. Tapi itu harus aku lakukan.... aku ingin bekerja di tempat yang tidak bisa kudapatkan di kota ini. Ya, ambisiku untuk bekerja di oil and gas company mengalahkan keinginanku untuk tetap tinggal.
Hmmm aku juga ingin menghilangkan cerita sedih yang pernah aku alami di kota ini bersama lumba-lumba.
Aku pernah mencoba untuk sejenak pergi dari kota ini hanya untuk melupakan rasa sakit yang diberikan oleh lumba-lumba... dan itu berhasil. Paling tidak aku tidak melihat tempat-tempat yang dulu pernah aku datangi bersama lumba-lumba... tapi aku harus kembali lagi ke kota ini untuk menyelesaikan kuliahku... caraku terlalu brutal untuk melupakan sakit ini. Biar saja....

Semoga dingin malam ini juga mampu menghilangkan rasa sakit itu

...............................

1 comment:

  1. hahahha,,, timbul tenggelam ya??? hehehe... just enjoy it,, sometimes when you heve no one to be loved malah krasa bnr" empty (as u know about what i've been through! :D).... let ur memory warm you, but never let it burn you :)
    miss u by the way... :*

    ReplyDelete